Anak tunarungu merupakan anak yang mengalami gangguan pendengaran yang diklasifikasikan kedalam tuli (deaf) dan kurang pendengaran (hard of hearing). Ketunarunguan memberikan dampak terhadap perkembangan bahasa dan bicaranya terutama bagi anak tunarungu sejak lahir (prabahasa), maka anak tidak mengerti atau kurang memahami aturan bahasa, lambang – lambang dan anak tidak mengenal nama – nama benda yang digunakan di lingkungan hidup kita sehari- hari sehingga anak mengalami kesulitan untuk berkomunikasi, berbahasa dan berbicara, berakibat juga pada keterhambatan dalam pengembangan potensinya. Meski demikian, anak tunarungu tetap memiliki potensi untuk belajar berbicara dan berbahasa untuk meminimalisir dampak dari tunarungu tersebut sehingga anak tetap dapat berkomunikasi dengan orang lain diseklilingnya.
Kemampuan berbahasa dan berbicara anak tunarungu dapat dikembangkan melalui layanan khusus serta didukung dengan berbagai fasilitas, baik yang berkaitan dengan materi latihan, maupun dengan fasilitas yang digunakan untuk mengoptimalkan sisa pendengarannya. Pengembangan kemampuan berbahasa dan berbicara anak tunarungu harus dilakukan sedini mungkin agar diperoleh hasil yang efektif.
Salah satu cara untuk mengembangkan kemampuan berbahasa anak tunarungu bisa dilakukan dengan penggunaan lirik lagu, yang mana mempunyai dampak positif terhadap peningkatan kemampuan target behavior. Bagi anak tunarungu yang sudah menyadari adanya vibrasi maka akan mudah baginya untuk merasakan irama yang sesuai dengan lirik lagu. Ketika guru menyebutkan lirik lagu dengan bantuan isyarat maka anak akan mengamati dan merekam aktivitas isyarat tersebut sehingga bertambah kosa kata yang dimilikinya untuk berkomunikasi dalam kesehariannya.
Kemampuan bicara anak tunarungu dikembangkan setelah bahasa reseptif anak mulai terbentuk. Pembinaanya dapat dilakukan secara individual maupun klasikal. Adapun tujuan akhir dari pengembangan kemampuan bicara pada anak tunarungu adalah agar ia memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap dasar untuk: berkomunikasi di masyarakat, bekerja dan berintegrasi dalam kehidupan masyarakat, serta berkembang sesuai dengan asas pendidikan seumur hidup.